Nusakini.com--Solo–Sosialisasi Petunjuk Teknis Rekrutmen Fasilitator Desa Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI) Tahun 2019 dilaksanakan pada Rabu (30/4), di Hotel Novotel, Solo.

• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada
• Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Sosialisasi diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengambangan SDM Pertanian. Peserta Sosialisasi sebanyak 60 orang, terdiri dari pengelola program READSI di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten.

Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M, dalam arahannya menekankan agara implementasi rekrutmen fasilitator desa sebanyak 342 orang agar segera dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis yang sudah disusun. Dalam hal implementasi kegiatan, Program READSI harus mengedepankan core substansi pelatihan. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian berharap agar daerah penerima program dengan keterbatasan kemampuan SDM dan yang cukup tinggi dengan adanya program READSI nantinya dapat lebih baik SDMnya dan mampu meningkatkan kesejahteraan petaninya. 

Pada tahun 2019 ini BPPSDMP melalui Program READSI akan melaksanakan rekrutmen Fasilitator Desa (FD) secara partisipatif sebanyak 342 orang untuk memenuhi kebutuhan fasilitator di tiap desa lokasi program. "Peran Fasilitator Desa sangat penting dalam melakukan pendampingan kelompok tani sasaran, bersinergi dengan Penyuluh Pertanian, sehingga Program READSI dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas."kata Bustanul.(R/Rajendra)